SEO BLOG & TEMPLATES

Daerah

Amin (Wabup Pohuwato)
Masyarakat Gorontalo Desak Pemerintah
Pemekaran Gorontalo Barat (Gorbar)

SESUAI amanat Undang-undang No. 31 tahun 2002 tetang Otonomi Daerah, masyarakat Gorontalo mendesak kepada pemerintah, dan DPR RI untuk segera memekarkan Gorontalo Barat (Gorbar) dari induknya Kabupaten Pahuwato-Provinsi Gorontalo

Sehubungan dengan rencana pemekaran Gorbar, Drs. Amin Haras, Wakil Bupati Pohuwato selaku pemerkasa pemekaran kepada wartawan di DPR mengatakan, “kami sudah antarkan proposal pemekaran Gorontalo Barat, dan diterima dengan baik oleh Pak Gubernur (Gorontalo), dan beliau  dengan  tulus  merespon, berjanji akan segera memproses proposal itu dalam waktu dekat untuk dilaksanakan, “ ujarnya

Ternyata salah satu dari 5 kecamatan yang masuk wilayah Kabupaten Gorontalo Barat yang akan dimekarkan, Amin mengatkan, “ada satu kecamatan, yaitu Kecamatan Popayato Barat ada kandungan emas dan tembaga. Semua kecamatan berpotensi pertanian, seperti : jagung, padi, coklat, dan kelapa. Bahkan, sudah ada investasi kelapa sawit seluas 50.000 hektar, termasuk kelautan dan perikanannya, karena bewrada di pesisir laut, ada juga mutiara tambak dan perikanan tangkap, “ tutur Amin Haras Wakil Bupati Popayato

“ Oleh karena itu, sudah saatnya kami memekarkan daerah tersebut sebagai bagian dari Kepulauan Nusantara Kabupaten Gorontalo Barat tetap dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) patut kita dukung, demikian harapan masayarakat Gorontalo, khususnya Kab. Gorontalo Barat yang akan kita mekarkan, “ imbuh Amin Haras

Secara defacto kawal pemekaran Gorbar
Sementara, wakil rakyat dari DPRD Komisi II Fraksi Bintang Reformasi (PBR) Kabupaten Pohuwato, Umar Dj Biki menambahkan, “ Kami mewakili Ketua DPR Kabupaten Pohuwato, sekaligus mewakili Pak Bupati walaupun di provinsi masih berjalan prosesnya, tetapi kami secara defacto tentunya kami bersama-sama akan mengawal pemekaran. Kami sudah s erahkan, dan mengantarnya proposal itu ke Kemendagri Ditjen Otda oleh Setditjen Pak Susilo, untuk kemudian diserahkan ke Sekretariat Komisi II DPR RI, alhamdullilah sudah diterima oleh Ibu Nani, “ sambung Umar Dj Biki

Hadir pada malam itu, Laserang Otoluwa, sesepuh masyarakat Gorontalo, Arman Idurs salah seorang tokoh masyarakat/pemuda, Rasyid Pakaya, salah seorang mantan Kepala Desa, Djoni Nento, S.IP, MM Kadis Kehutanan Kab. Pohuwato, mereka turut mendampingi Wakil Bupati Pohuwato Drs. H. Amin Haras, dan beberapa tokoh masyarakat lainnya turut mengawal selama proses pemekaran Goronatalo Barat sedang berjalan

Dijelaskan Umar, “harapan masyarakat Gorontalo, mudah-mudahan pemekaran Kabupaten Gorontalo Barat bisa cepat terwujud, dan kami juga berharap kepada Pemerintah Pusat maupun DPR RI beserta jajarannya apa yang menjadi harapan masyarakat Gorantalo Barat bisa segera terwujud, “ jelasnya

Menurut Politisi PBR ini, rencana yang akan menjadi ibukota Kabupaten Gorbar, adalah Lemito, menurut Umar, karena wilayah ini selain luas, juga potensial akan sumber daya alamnya hanya belum saja potimalkan oleh Pemerintah Daerah. “ Dengan terwujudnya Kab. Gorantalo Barat ini diharapkan potensi sumber daya alam yang ada sekarang ini, kelak bisa menjadi sumber penghasilan bagi kesejahteraan masyarakat Gorbar nantinya, juga devisa bagi kabupaten yang baru jika jadi pemekaran,  “ terangnya

Informasi mengenai Gorbar, Anggota Dewan Kab. Pohuwato mengatakan, bahwa Kab. Gorbar terdiri dari 5 Kecamatan, yaitu Kec. Wanggaras, Kec. Popayato Barat, Kec. Popayato Timur, Kec. Popayato, dan Kec. Lemito. Tutur Umar, “ dilihat dari sisi wilayah lima kecamatan itu cukup luas, sehingga wilayah inilah akan kita jadikan sumber utama penghasilan, dan kelangsungan hidup bagi masyarakat Gorbar, kita harapkan seperti itu, maka kita dorong Pemerintah Pusat maupun DPR RI Komisi II segera merealisasinya, terima kasih,  “ tuturnya

Tokoh tua, sesepuh Gorontalo angkat bicara
Ditempat terpisah, dsi salah satu hotel berbintang di Jakarta belum lama ini,  Laserang Otoluwa, SH salah satu tokoh tua atau sesepuh Gorantalo di Jakarta dalam pertemuannya dengan mereka (para tokoh masyarakat/pemuda, anggota dewan, LSM, dinas kehutanan, tapi sayangnya saat itu tidak bertemu Wabup Pohuwato). Laserang mengatakan, “Sah-sah saja suatu daerah ingin memekarkan diri, tapi satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan, adalah masyarakatnya apakah benar-benar pemekaran itu sudah mewakili keinginan maupun kepentingan masyarakatnya yang sebagian besar adalah petani, dan nelayan sudah apa belum ? karena ini menyangkut masa depan mereka, dan keluarganya “ tegas Laserang dihadapan mereka, dimana  FOKUS  hadir merekam perbincangan 
 
“Sebab, pemekaran suatu daerah sebagaimana yang diamanatkan dalam peraturan dan perundang-undangan pemekaran itu perlu mengingat luasnya suatu wilayah, asalkan jangan dipaksakan untuk dimekarkan, ini akan berbahaya dampak terhadap keadaan sosial masyarakat yang butuh akan perubahan hidup yang lebih baik, dan layak, “ tegasnya lagi

“Alasan saya kenapa demikian? karena masih banyaknya persoalan yang menurut pengamatan saya langsung di lapangan, dan saya sangat tahu betul sebagai asli putra daerah, bagaimana sitausi dan kondisi masyarakat daerah yang akan dimekarkan itu (Gorontalo Barat-red)  masyarakatnya masih ada yang hidup dibawah garis kemiskinan, tidak sedikit lho, meskipun disana ada puluhan ribu hektar Kelapa Sawit berhamparan, “ ungkap tokoh tua, sesepuh masyarakat Gorontalo sedih, dan turut prihatin

“Namun demikian, saya sebagai putra daerah, sangat-sangat mendukung rencana pemekaran Gorontalo Barat, sekali lagi saya sekedar ingatkan, bahwa lahan pertanian yang sudah dikuasai oleh para pengusaha Kelapa Sawit yang teridir dari puluhan hektar sangat mempengaruhi kondisi kehidupan masyarakat disana, yang sebagian besar adalah bercocok tanam (petani), seperti jagung, singkong, kelapa, dan sebagainya, termasuk nelayannya juga harus diperhatikan, “ sergah Otoluwa mengisyaratkan kepada mereka yang terlibat panitia pemekaran Gorbar

Utamakan kepentingan rakyat diatas segala-galanya
Ottoluwa Laserang mengatakan, “hadirnya perkebunan kelapa sawit yang berpuluh-puluh hektar tadi, pengusahanya asal mampu, dan bisa mengakomodir masyarakat disana secara baik, dan benar, juga jelas untuk dipekerjakan sebagai tenaga di pabrik, silahkan aja, “ ujarnya
 
“Karena apa ? menurut aturan yang dibuat oleh Kementerian Kehutanan, dimana setiap 10.000 hektar areal yang ditanami Kelapa Sawit wajib didirikan 1 pabrik, sedangkan disana ada sekitar 60.000 hektar, berarti harus ada 6 pabrik, iya doong, sehingga mampu menyedot tenaga kerja  bagi masyarakat Gorontalo, khususnya masyarakat Gorbar nantinya. Tapi kalau  tidak mampu , dan mau membangun lebih dari 1 pabrik,  saya khawatir hanya akan menimbulkan kecemburuan sosial yang akhirnya dapat memicu tindakan anarkis seperti yang kita lihat, dan terjadi di daerah-daerah lain, “ jelas Laserang Otoluwa yang juga Dewan Pembina di KKIG (Kerukunan Keluarga Indonesia Gorontalo) wanti-wanti

“Saya sebagai sesepuh yang dituakan oleh masyarakat Gorontalo, pada prinsipnya mendukung rencana pemekaran Gorban. Sekali lagi saya tegaskan, dan sebagai PR (Pekerjaan Rumah) iya atau tidak sama sekali (pemekaran-maksud), apabila tidak mewakili masyarakat Gorbar, terus terang saya akan bertindak tegas terhadap pengusaha maupun penguasa disana, “ jelasnya

“Karena ini menyangkut hajad orang banyak, dan kesejahteraan bagi kelangsungan hidup  mereka dan keluarganya, jangan main-main dengan masalah pemekaran, kalau tidak hati-hati. Jangan sampai, masyarakatnya sudah miskin ditambah miskin di daerahnya sendiri, itu yang terpenting untuk menjadi perhatian teman-teman, dan siapapun yang terlibat didalam kepanitian pemekaran Kabupaten Gorontalo Barat, saya doakan semoga lancer, dan suskes, “ungkap   Laserang Otoluwa, SH yang juga mantan Pengcara paling senior @ untung sugianto/f-01    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar